Sabtu, 04 Februari 2017

Mencatat sejarah Islam nusantara jilid 1

Hari yang baik untuk memulai perjalanan  19 Januari 2017 seperti biasa kami berangkat ke Balikpapan di pagi hari mengejar pesawat jam 11 siang menuju DIY provinsi yang cukup lama tak saya kunjungi.
Formasi kali ini saya, Yasir, anoi, Adhi, Mulkan, Hasan, guru Kadir, guru Nanang dan guru ruly, sesampai di bandara udara adi sucijpto di kabupaten Sleman DIY langsung menuju makam Habib Ahmad bafaqih banyurejo tempel di areal pemakaman bulan karena posisinya ada di dusun bulan, kubah yg menurut kisah di bangunkan oleh wakil Presiden RI Adam Malik.
Sebelum sampai lokasi makam perut yang lapar pun kami isi di Warung gudeg yu sum yang mungkin sudah sangat di kenal masyarkat Jogjakarta.
 Satu pesan yang saya baca dari manaqib beliau yg cukup berkesan adalah :

Habib Ahmad Bafaqih juga pernah berucap ketika berkunjung ke Guru Haji Seman Mulia Martapura Kalsel: "Bahwa aku hanya mencari teman, (yakni) orang yang bersyukur. Dan tidak mau berteman dengan orang yang pusang (gelisah/kecewa dalam hal duniawi), karena orang pusang itu bukan hamba Allah tapi hamba iblis."
Sumber (https://sites.google.com/site/pustakapejaten/manaqib-biografi/6-habaib-nusantara/al-habib-ahmad-bafaqih-banyurejo-tempel)
Sholat jamak pun kami lanjutkan di mushola miftahul Huda dusun bulan belakang makam kawasan desa Jawa yang terasa kental saat kami berjalan kesana, suasana lama yang mungkin saya telah lupa.
Perjalanan pun berlanjut menuju kota solo melewati Klaten dan Sukoharjo sayang tak sempat menyinggahi perambanan.
Malam ini pun berakhir dengan sala view hotel di jalan Hasanudin solo dengan pemandangan gunung Lawu.



Tidak ada komentar: