Bapak saya seorang Sersan di kepolisian resort Balikpapan gajihnya waktu itu sekitar dua ratus ribuan rupiah punya sepedanya motor merek Honda entah jenis apa saya juga lupa.
Waktu itu kami sekeluarga ingin sekali pulang ke kampung ibu saya di Jawa timur tepatnya di Blitar, bapak, mama, kakak saya Siera, saya Alex, Yulius dan Steve yang waktu itu masih berumur satu tahun.
Entah apa yang ada di benak bapak saat itu, apakah sekedar membawa kami berlibur atau sekalian menjejaki rencana pensiun di pulau Jawa yang sedari dulu terkenal dengan biaya hidup murah.
Dengan modal "liburan nekat" motor semata wayang pun terjual itu pun saya sadari setelah bertahun tahun kemudian mengenang masa itu.
Bertujuhlah kami berangkat saat itu, masih terbayang sulitnya bapak dan mama membawa barang dan Steve kecil, kebetulan bapak habis jatuh saat memperbaiki antena di samping rumah yg membuat tangannya retak.
Pesawat pertama ku "Pelita Air" pesawat Pertamina yang mungkin waktu itu cukup murah dan yang paling indah ternyata itu adalah pesawat barang pertama dan mungkin terakhir saya pernah naik pesawat.
Dan keunikan lainnya itulah pesawat pertama dan juga mungkin yang terakhir kami bisa duduk di pesawat di kokpit pilot karena mungkin ibanya para crue pesawat barang tersebut kami harus duduk di kursi tali, masih bayi dan kecil-kecil hingga akhirnya kami di suruh masuk ke ruang kokpit pilot yang bisa langsung melihat darat dan langit luas.
Kenangan medio 1987
Tidak ada komentar:
Posting Komentar